Sabtu, 25 Februari 2012

Sekolah Menengah Atas (SMA)


dikategorikan sekolah lanjjutan sebelum menuju perguruan tinggi, SMA bagaikan wadah tempat memperluas ilmu dalam diri seseorang, menurut para dosen di banyak instansi dan perguruan tinggi di indonesia berpendapat bahwa sekarang SMA menjadi kurang diminati oleh para orang tua karena kehadiran Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), bukan hal aneh para orang tua mendaftarkan anak-anaknya ke SMK, karena beranggapan bahwa SMK dapat mempermudah mencari pekerjaan.
tapi para pengmat pendidik membantah hal itu, memang SMK membuat kita ahli dalam membuat sesuatu atau pun berterampil namun dalam kehidupan nyata, anak SMA terus mendapatkan ilmu dari sekolah bukan praktek, hal ini yang menjadi pokok persoalan, SMK dapat terampil tapi SMA lebih berwawasan, dan pasti kurikulum anak SMA dengan SMK berbeda jauh, segi psikomotor yang di ajarkan di SMK tak sebanding dengan praktek sebagai mana yang anak SMA lakukan
perusahaan dan lapangan pekerjaan dalam hakikatnya membutuhkan tenaga SDM yang berwawasan dan memiliki pengetahuan tinggi, bukan keahlian semata, maka dengan dedikasii bahwa SMA sebagai anak tangga menuju perguruan tinggilah, di anggap orang yang berwawasan tinggilah yang dicari bukan ketrampilan, karena, dengan wawasan dan pengetahuan kita sudah dapat melakukan perwujudan yang lebih maju, namun bila hanya mengandalkan praktek keterampilan dan tanpa wawasan yang lebih lagi, suatu saat akan berhenti pada satu titik.
=)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar